Kamis, 24 Mei 2018

Menetapkan Teknik Sampling Penelitian


MENETAPKAN TEKNIK SAMPLING

Mengutip Buku “Metodologi Penelitian”
By Drs Cholid Narbuko dan DRS Abu Achmadi

Harus disadari bersama bahwa di dalam masalah sampel ada yang disebut : biased sample : yaitu sample yang tidak mewakili populasi, atau disebut juga dengan “sampel yang menyeleweng” sedang pengambilan sampel yang menghasilkan sampel yang menyeleweng tersebut : biased sampling. Biased sampling adalah pengambilan sampel yang tidak dari seluruh populasi, tetapi hanya dari salah satu golongan populasi saja, tetapi hanya dari satu golongan populasi saja, tetapi generalisasinya dikenakan kepada seluruh golongan populasi. Sebagai contoh misalnya : mengadakan penelitian tentang penghasilan rata-rata orang Indonesia, hanya diambil sampel yang kaya raya saja, ataupun hanya melarat/miskin saja. Dengan sendirinya akan mengakibatkan adanya kesimpulan yang menyeleweng atau disebut conclusion.

TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
Pada dasarnya ada dua macam teknik sampling; yaitu teknik random sampling dan non random sampling. Dalam tulisan ini akan dijelaskan secara singkat keduanya untuk memberikan petunjuk praktis bagi para pembaca untuk melaksanakan penelitian sampling, seperti yang dijelaskan oleh Prof Sutrisno Hadi MA.

a. Teknik Random Sampling
Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Random sampling yang juga diberi istilah pengambilan sampel secara rambang atau acak yaitu pengambilan sampel yang tanpa pilih-pilih atau tanpa pandang bulu, didasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam praktek. Karenanya dipandang sevagai teknik sampling paling baik dalam penelitian.

Sampel yang diperoleh secara rambang lebih mantap bila dibandingkan dengan isidensial sampel yang diperoleh secara insidental, sebab cara ini kurang menggunakan prinsip ilmiah yang baik.
Dalam praktek, prosedur random sampling meliputi :
1.) Cara undian
2.) Cara ordinal
3.) Cara randomisasi dari tabel bilangan random

Untuk memperoleh gambaran baiklah dijelaskan singkat mengenai tigga prosedur tersebut.

1.) Cara undian
Pengambilan sampel secara undian ialah seperti layaknya orang melaksanakan undian. Adapun langkah-langkahnya adalah :
a.) Membuat daftar yang berisi semua subjek, objek peristiwa atau kelompok-kelompok yang akan diselidiki.
b.) Memberi kode yang berupa angka-angka untuk semua yang akan diselidiki dalam nomor 1).
c.) Menulis kode tersebut masing-masing pada selembaran kertas kecil.
d.) Menggulung setiap kertas kecil berkode tersebut
e.) Memasukkan gulungangulungan kertas tersebut dalam kaleng atau tempat sejenis
f.) Mengocok tempat tersebut
g.) Mengambil satu per satu gulungan tersebut sejumlah kebutuhan.

2.) Cara Ordinal
Cara ini dilakukan dengan memilih nomor-nomor genap atau gasal atau kelipatan tertentu. Langkahnya :
a. Membuat daftar yag berisisemua subyek, objekperistiwa atau kelompok yang akan diteliti lengkap dengan nomor urutnya.
b. Mengambil nomor-nomr tertentu, misalnya nomor-nomor gasal semua, atau nomor genap semua atau nomor-nomor kelipatan tertentu.
Misalnya :



Maka yang terpilih sebagai anggota samper adalah misalnya:
1. Nomor-nomor 1, 3, 5, 7, 9 atau
2. Nomor-nomor 2, 4, 6, 8, atau
3. Nomor 3,6, 9
3.) Cara Randomisasi dari Tabel Bilangan Random
Cara ini menuntun para oeneliti untuk memilih anggota sampel dengan langkah:
a. Membuat daftar nomor dan nama subjek
b. Membuat tabel yang berisikan nomor-nomor subyek
c. Menjatuhkan pensil secara acak pada petak-petak tabel yang berisi nomor sampai diperoleh jumlah yang dibutuhkan.

B. Teknik Non Random Sampling
Teknik non random sampling adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Adapun macam-macamnya, antara lain:
1. Proportional sampling
2. Stratified sampling
3. Purp[osive sampling
4. Quota sampling
5. Double sampling
6. Area probability sampling
7. Cluster sampling

a) Teknik Proportional Sampling
Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut.
Cara ini dapat memberi landasasn generalisasi yang lebih dapat dipertanggung jawabkan daripada apabila tanpa memperhitungkan besar kecilnya sub populsi dan tiap-tiap sub populasi.
Contoh : Penelitian mengambil 50 anak bodoh dan 50 anak pandai dengan mendasarkan pada tingkat IQ mereka. Maka perbandingan kedua kelompok tersebut disertai dengan teknik random, adakalanya tidak. Apabila teknik proportional sampling disetai random maka disebut proportional random sampling.

b) Teknik Stratified Sampling
Teknik ini biasa digunakan apabnila populasi terdiri dari susunan kelompok-kelompok yang bertingkat. Penelitian pendidikan sering menggunakan tekni ini, misalnya apabila meneliti tingkat-tingkat pendidikan tingkat kelas.
Langkahnya :
1. Mencatat banyaknya tingkatan yang ada dalam populasi
2. Menetukan jumlah tingkatan pada sampel berdasarkan catatan tersebut.
3. Memilih anggota sampel dari masing-masing tingkatan pada catatan dengan teknik proportional ataupun proportional random sampling.

c) Teknik Purposive Sampling
Teknik ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai sangkutpaut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jadi ciri-ciri atau sifat-sifat yang spesifik yang ada atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci untuk pengamblan sampel.

d) Teknik Quota Sampling
Teknik ini menghendaki pengambilan sampel dengan mendasarkan diri pada Quotum. Peneliti harus terlebih dahulu menetapkan jumlah subjek yang akan diselidiki/diteliti. Subyek populasi ini harus ditetapkan kriterianya untuk menetapkan kriteria sampel.

Ciri pokok dalam quota sampling adalah bahwa jumlah subyek yang telah ditetapkan akan terpenuhi. Kelemahan utamanya teknik ini adalah para petugas pengambil sampel kurang terawasi apakah kriteria –kriteria dalam populasi sudah tercermin dalam sampel.

e) Teknik Double Sampling
Yaitu pengambilan sampel yang mengusahakan adanya sampel kembar. Yang dimaksud dengan sampel kembar yakni sampel yang diperoleh, misalnya secara angket. Dari cara itu, ada angket yang kembali ada yang tidak kembali. Masing masing kelmpok dicatat kemudian bagi angket yang tidak kembali dipertegas dengan interview. Jadi sampling kedua ini berfungsi untuk mengecek sampling pertama atau angket yang kembali.

f) Teknik Area Probability Sampling
Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel yang mendasarkan pada pembagian area yang ada pada populasi. Artinya daerah yang ada pada populasi dibagi-bagi menjadi beberapa daerah yang lebih kecil.

g) Teknik Cluster Sampling
Teknik ini menghendaki adanya kelompok-kelompok dalam pengambilan sampel berdasarkan atas kelompok-kelompok yang ada pada populasi. Jadi populasi sengaja dipandang berkelompok, kemudian kelompok itu tercermin dalam sampel.

Dalam suatu penilitian bisa digunakan teknik kombinasi. Misalnya menentukan subyek penelitian digunakan teknik area probability sampling. Sedangkan dalam menentukan objeknya digunakan teknik random, maka teknik yang digunakan adalah Area Probability Random Sampling.