Theory Spiral of Silent
Berdasarkan penelitian Elisabeth Noelle-Neumann
Noelle-Neumann berfokus pada apa
yang terjadi ketika orang mnyatakan opini mereka mengenai topik-topik yang
telah didefinisikan oleh media bagi publiknya. Teori Spiral Keheningan menyatakan
bahwa mereka memiliki sudut pandang yang minoritas mengenai isu public akan
tetap berada di latar belakang, dimana komuniaksi mereka akan dibatasi; Mereka
yang yakin bahwa mereka memiliki sudut pandang yang mayoritas akan lebih
terdorong untuk membuka suara. Noelle-Neumann (1983) menyatakan bahwa media akan
lebih berfokus pada pandangan mayoritas, dan meremenhkan pandangan minoritas.
Karena kekuasaanya yang
begitu besar, Media memiliki dampak yang awet dan mendalam terhadap opini
publik. Media Massa bekerja secara kesinambungan dengan menyuarakan opini
mayoritas untuk membungkam opini minoritas, khususnya mengenai isu-isu budaya
dan sosial. Rasa takut akan adanya isolasi, menyebabkan mereka yang memiliki
pandangan minoritas untuk mempelajari keyakinan orang lain. Individu-individu
yang takut terisolasi secara sosial, secara rentan untuk sepakat dengan apa
yang mereka anggap sebagai pandangan mayoritas. Walaupun begitu,
individu-individu yeng terbungkam ini terkadang menyuarakan pendapat mereka memlalui
kegiatan aktivisme.
Teori Spiral Keheningan ini secara unik menyilangkan
opini publik dan media. Untuk lebih memahami perbatasan ini, pertama-tama akan
diuraikan tentang pemikiran mengenai opini publik. Komponen utama dari teori
ini. Kemudian tiga asumsi dari teori ini akan dibahas.
A. Mimbar Opini Publik
Istilah yang terletak pada inti teori spiral
keheningan adalah istilah yang secara umum diterima tetapi menurutnya
seringkali disalah artikan sebagai opini publik.Noelle-Neumann (1984,1993)
memisahkan opini publik menjadi dua istilah yang terpisah, yakni opini dan
publik.
Ia
melihat terdapat tiga makna dari publik. Pertama, terdapat asosiasi hukum dengan
istilah ini. Publik
mengisyaratkan keterbukaan bagi semua orang. Seperti, tanah “tanah publik” atau
“wilayah publik”. Kedua, public berkaitan dengan konsep yang berhubungan dengan
isu-isu atau orang. Seperti dalam
“tanggung jawab public pada jurnalis”. Ketiga, public mewakili sisi
sosial-psikologis dari manusia. Yaitu, orang tidak berfikir dalam dirinya saja,
tetapi juga berpeikie mengenai hubungan mereka dengan orang lain.
Opini (opinion) adalah ekspresi dari suatu
sikap. Opini dapat bervariasi baik dalam hal intesitas, dan stabilitas. Dengan
melihat pada interpretasiawal dalam bahasa Prancis dan bahasa Ingrris dari
opini, Noelle-Neumann menyatakan opini adalah tingkat persetujuan dari populasi
tertentu. Dalam proses
spiral kehedingan, opini sama artinya dengan sesuatu yang dianggap berterima.
Menggabungkan
kesemua hal ini, Noelle-Neumann mendefinisikan Opini Publik sebagai sikap atau
perilaku yang diekspresikan seseorang di depan public jika ia tidak ingin
menyebabkan dirinya terisolasi; dalam area-area kontroversi atau perubahan.
Opini public adalah sikap yang dapat diekspresikan tanpa harus memunculkan
bahaya akan isolasi terhadap dirinya.
B.
Asumsi
Teori Spiral Keheningan
Dengan adanya opini public sebagai dasar teori ini,
Pada teori ini, Noelle-Neumann telah membahas tiga penyataan sebelumnya. Yaitu
;
1. Masyarakat mengancam individu-individu yang
menyinmpan dengan adanya isolasi; rasa takut terhadap isolasi sangat berkuasa.
Pada asumsi pertama ini menyatakan bahwa masyarakat
memegang kekuasaan terhadap mereka yang tidak sepakat memalui ancaman akan
isolasi. Noelle-Neumann percaya bahwa struktur masyarakat kita bergantung
sepenuhnya pada orang-orang yang secara bersama menentukan dan mendukung
seperangkat nilai. Dan opini publik lah yang menentukan apakah nilai-nilai ini
diyakini secara sama di seluruh populasi.Ketika orang sepakat mengenai seperangkat
nilai bersama, maka, ketakutan akan isolasi
akan muncul.
2. Rasa takut akan isolasi menyebabkan
individu-individu untuk setiap saat mencoba menilai iklim opini.
Asumsi kedua ini meyatakan bahwa orang secara
terus-menerus menilai iklim dari opini publik. Noelle-Neumann berpendapat bahwa
individu-individu menerima infmasi mengenai opini publik dari dua sumber, yakni
melalui observasi pribadi dan media.
3. Perilaku publikdipengaruhi oleh penilaian
akan opini publik
Asumsi ketiga atau terakhir dari teorin spiral
keheningan menyatakan bahwa perilaku publik dipengaruhi evaluasi opini publik.
Noelle-Neumann mengemukakan bahwa perilaku publik dapat berupa berbicara
mengenai suatu topik atau tetap diam. Jika individu-individu meraakan adanya
dukung mengenai suatu topik, maka mereka akan cenderung mengomunikasikan hal
itu; jika mereka merasa bahwa orang-orang lainnya tidak mendukung suatu topik,
maka mereka akan tetap diam. Ia melanjutkan, “Kekuatan sinyal dari sekelompok
pendukung dan kelemahan yang lain dari kelompok yang lain, merupakan tenaga
pendorong yang menggerakkan sebuah spiral.
C. Pengaruh Media
Teori Spiral Keheningan berpijak pada opini publik.
Noelle-Neumann mengingatkan bahwa banyak dari populasi menyesuaikan perilakunya
pada arahan media. Nancy Eckstein da Paul Turman sepakat. Mereka menyatakan
bahwa media dapat memberikan dorongan di belakang Teori Spiral Keheningan
karena media dianggap sebagai percakapan satu sisi, sebuah bentuk komunikais
publik yang tidak langsung dimana orang merasa tidak kuasa untuk memberikan
respon.
Pertimbangan tiga karakteristik media yang dikemukakan
oleh teoritikus, yakni Ubikuitas, Kekumulatifan
dan Konsonansi.
a. Ubikuitas
Ubikuitas atau ubiquity merujut pada fakta
bahwa media adalah sumber informasi yang berkuasa. Karena media ada
dimana-mana, banyak orang yang bergantung pada media ketika mencari informasi.
b. Kekumulatifan
Kekumulatifan atau cumulativeness dari media
merujuk pada proses media yang mengulangi dirinya sendiri melintasi program dan
waktu. Sering kali, seseorang akan membaca suatu cerita di surat kabar pagi,
mendengarkan cerita yang sama saat berkendara, dan kemudian menonton cerita
tersebut pada berita sora hari. Noelle-Neumann
menyebut hal ini sebagai pengaruh resiptokal dalam bentuk kerangka referensi. Teori
ini menyatakan, bahwa persetujuan terhadap suatu suara memengaruhi informasi
apa yang dikeluarkan pada public untuk membantu mereka membentuk suatu opini
public.
c.
Konsonansi
Konsonansi
atau consonance berhubungan dengan kesamaan keyakinan sikap dan nilai
yang dipegang oleh media. Noelle-Neumann menyatakan bahwa konsonansi dihasilkan
dari tendensi orang-orang berita untuk menginformaikan idea dan opini mereka
sendiri, dan ini membuat bahwa sepertinya opini ini berasal dari public.
Para Hard Core
Tekadang
minoritas yang diam mulai bangkit. Kemolpok ini, yang disebut Hard Core,
yakni tetap berada pada ujung akhir dari proses spiral keheningan tanpa
memedulikan ancaman akan isolasi. Noelle-Neumannmelihat bahwa seperti
kenbanyakan hal dalam hidup, terdapat pengecualian pada setiap peraturan atau
teori. Para Hard Core ini mewakili sekelompok individu yang tahu ada
harga yang harus dibayar bagi keasetifan mereka. Para penyimpang ini berusaha
untuk menentang cara berfikir yang dominan dan siap untuk secara langsung
mengonfrontasi siapapun yang menghalangi mereka.
Noelle-Neumann
mengemukakan mengenai karya dari psikolog sosial Gary Shulman dalam usahanya
untuk lebih memahami para Hard Core. Shulman berargumen bahwa jika opini
mayoritas menjadi cukup besar, suara mayoritas menjadi berkurang kekuatannya
karena tidak terdapat opini alternative.
D.
Kritik
dan Penuturp
Teori
Spiral Keheningan merupakan satu dari sedikit teori dalam komunikasi yang
berfokus pada opini publik. Teori ini telah dinyatakan sebagai dasar yang
penting dalam mempelajari kondisi masnusia.
Teori
Noelle-Neumann ini tidak luput dari kritik. Dan banyak kritik tersebut
berkaitan dengan kurangnya konsistensi logis dalam beberapa istilah dan konsep.
Caroll Glynn dan Jack McLeod melihat bahwa terdapat dua kekurangan tambahan
berkaitan dengan konsistensi logis dari teori ini. Pertama, mereka percaya
bahwa rasa takut terisolasi mungkin tidakn akan memotivasi orang untuk
mengemukakan opini mereka. Kedua, mereka berargumen bahwa Noelle-Neumann tidak
mengakui adanya pengaruh komuniktas seseorang dan kelompok referensi terhadap
seseorang. Mereka percaya bahwa ia terlalu banyak berfokus pada media.
Noelle-Neumann
telah memberikan respon terhadap beberapa kritikusnya dengan mempertahankan
penekanannya pada media. Ia tetap yakin media sangat penting dalam opini public.
Ia menulis bahwa “dengan menggunakan kata-kata dan argument-argumen yang
diambil dari media untuk mendiskusikan suatu topik, orang menyebabkan sudut
pandang tersebut didengar di depan public dan membuatnya terlihat, dan
karenanya menciptakan sebuah situasi dimana bahaya isolasi dikurangi”.